Kementan Bantah Isu Impor Sapi Meningkat dengan Data

Kementan Bantah Isu Impor Sapi Meningkat dengan Data
Pasokan daging sapi. Foto: Humas Kementan

Upsus Siwab menjadi fokus Kementan sejak 2017 dan merupakan lanjutan terhadap kegiatan GBIB (Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan) pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016.

Untuk terjaminnya aktivitas pelayanan dalam pelaksanaan Upsus Siwab, pemerintah memberikan semen beku dan pelayanan reproduksi secara gratis kepada masyarakat.

Sebagai jaminan terlaksananya program tersebut terdata sebanyak 4.780.263 dosis semen beku yang diproduksi oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Daerah (BIBD) Kalimantan Selatan.

Selain bertujuan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak sapi dan kerbau, I Ketut menyatakan kegiatan Upsus Siwab juga diharapkan memberikan dampak ekonomi secara nasional.

“Nilai jual sapi berumur enam bulan dengan harga rata-rata sebesar Rp 8 juta, jika dikalikan dengan jumlah kelahiran 911.135 ekor pada tahun 2017, maka dampak ekonomi yang dihasilkan sebesar Rp 7,28 triliun. Bandingkan dengan input pelaksanaan Upsus Siwab yang hanya Rp 1,07 triliun,” tandas dia. (cuy/jpnn)


Impor daging di Indonesia mengalami tren penurunan dari tahun 2016 hingga pada 2018.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News