Maimun, Dulu Dipecat Kepolisian Sekarang Dipanggil Jokowi

Maimun, Dulu Dipecat Kepolisian Sekarang Dipanggil Jokowi
Haji Maimun, petani penerima penghargaan dari Kementerian Pertanian. Foto: Fathan/JPNN

jpnn.com - Dulu terbuang kini tersenyum bahagia. Itulah bagian perjalanan hidup yang dialami Haji Maimun Abdul Rahman, petani asal Aceh.

Dia berhasil meraih penghargaan dari pemerintah karena keuletannya berkarya di dunia pertanian.

Haji Maimun tidak menyangka bisa menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan dipanggil ke Jakarta. Dia juga sangat bahagia mendapat banyak hadiah termasuk Rp 20 juta dari Kementan atas usahanya itu.

""Ini hadiah betapa usaha tidak akan mengkhianati hasil," tutur Maimun dengan wajah berseri saat ditemui JPNN.com usai menerima penghargaan di Kementan, Jumat (17/8).

Perjalanan hidupnya hingga bisa meraih penghargaan ini tidak semulus yang dibayangkan orang-orang. Dulunya, Haji Maimun adalah seorang anggota polisi. Namun, karena ulahnya di masa muda, dia dipecat dari korps kepolisian pada 1985.

"Jadi saya keluar polisi 1985. Saya berantam di Sekolah Polisi Negara (SPN)," tuturnya dengan mata nanar berusaha menyembunyikan kesedihan.

Maimun sempat merasa terpuruk karena harus meninggalkan impiannya menjadi seorang anggota polisi. Namun, dia tak berlama-lama larut dalam kesedihan.

Maimun muda kala itu tak mau hanya berpangku tangan. Ayah tiga anak ini mulai menggarap lahannya di kampung untuk pertanian pada 1986 silam.

Haji Maimun dari Aceh mendapat penghargaan sebagai petani yang memunculkan inovasi modern.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News