Kepala BMKG Ingatkan Sisi Mitigasi Menyikapi Potensi Gempa Bumi di Indonesia

Kepala BMKG Ingatkan Sisi Mitigasi Menyikapi Potensi Gempa Bumi di Indonesia
PDIP saat menggelar Seminar Nasional berjudul Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3). Dokumen PDIP

jpnn.com, JAKARTA SELATAN - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia harus menguatkan sistem mitigasi menyikapi potensi gempa bumi. 

Dia mengatakan itu saat menjadi pembicara Seminar Nasional berjudul Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Risikonya di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/3). 

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu awalnya mengatakan Indonesia menjadi negara dengan sesar aktif yang berdekatan. 

Misalnya, Sulawesi Tengah memiliki sesar aktif yang berdekatan antara Palu- Kuleana ini dengan Palolo A dan Palolo B. 

Kemidian beralih ke Jawa Barat, khususnya Sukabumi yang memiliki sesar aktif dan berdekatan antara Citarik dengan Cipamingkis. 

"Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini," kata Dwikorita dalam seminar, Kamis. 

Wanita bergelar profesor itu kemudian menyinggung bahaya gempa ketika sesar aktif berkedatan dengan kejadian di Turki.

Dia mengungkapkan negara yang kini dipimpin Recep Tayyip Erdogan memiliki dua sesar aktif berdekatan, yakni East Anatolian dengan North Atatolian.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan pentingnya sisi mitigasi menghadapi potensi gempa di Indonesia. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News