Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah

Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah
Kerap Dipusingkan Agenda dari Pusat yang Berubah-ubah
Saat disinggung kesibukannya menjelang pelaksanaan APMCHUD, bapak yang rambutnya mulai ditumbuhi uban itu tak sungkan berbagi pengalaman. Pasalnya, tak sedikit hambatan dan kendala yang harus diselesaikan agar perhelatan even ini berjalan mulus. Apalagi persiapan acara ini tergolong mendadak lantaran menunggu perintah dari panitia pusat. Padahal, seluruh panitia lokal yang berjumlah 60 orang sudah siap menghadapai even sebesar itu.

Dalam waktu kurun empat bulan sebelum pelaksanaan, dirinya harus memiliki panitia lokal yang bertugas sesuai dengan posnya masing-masing. Mantan camat Jebres itu kemudian bergegas melaksanakan perintah dari pusat. Seluruh panitia tak berani melangkah sebelum ada perintah dari pusat meskipun apa yang akan dilakukan sudah jelas.

Panitia lokal hanya menjalankan perintah. "Semuanya tergantung pada pusat. Dan perubahan perintah dari pusat yang sangat cepat membuat kami harus memutar otak untuk melaksanakan perintah tersebut," keluhnya.

Widdi yang juga menjabat sebagai kepala Bapermas P3A dan KB Pemkot Solo itu menambahkan, menjelang pelaksanaan APMCHUD berlangsung, dirinya dan rekan-rekan panitia disibukkan dengan masalah koordinasi dengan pusat maupun lokal. Bayangkan, dalam waktu satu pekan, panitia harus melakukan rapat persiapan hingga tiga kali. Padahal, sebelum mendekati even tersebut paling-paling satu pekan sekali untuk rapat koordinasi.

The 3rd Asia Pacific Ministerial Conference on Housing and Urban Development (APMCHUD) yang digelar di Solo 22-24 Juni lalu, berakhir dengan mulus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News