Kertas Putih
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Pengunjuk rasa menguasai Tiananmen dan memblokir semua akses untuk mencapai pusat lapangan.
Pasukan keamanan berulang kali berusaha menerobos, tetapi selalu bisa digagalkan.
Beberapa kali pula pasukan keamanan menyelundupkan senjata ke Tiananmen, tetapi bisa digagalkan dan dirampas oleh mahasiswa.
Gerakan mahasiswa semakin radikal. Tidak ada negosiasi, tidak ada tawar menawar. Elite politik China juga terbelah.
Deng Xiaoping--yang sedang berkuasa setelah bertahun-tahun dipinggirkan oleh lawan politiknya—bertekad mengakhiri gerakan mahasiswa dengan cara apa pun.
Pemimpin Partai Komunis China (PKC) Hu Yaobang yang dikenal sebagai reformis, menentang tindak represif Deng.
Tapi, akhirnya Deng yang menang. Pada tengah malam 4 Juni, puluhan tank meraung-raung memasuki Tiananmen.
Seorang mahasiswa dengan gagah berani mengadang tank itu, tetapi segera disingkirkan.
Poster kosong menjadi simbol bagi pengunjuk rasa di China untuk menungkapkan kemarahan mereka atas pembatasan Covid-19 yang dinilai terlalu berlebihan
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan