Kertas Putih
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Xi Jinping telah berhasil memperpanjang masa kepresidenannya menjadi 3 periode dengan mengubah konstitusi.
Perubahan ini dianggap penuh rekayasa, tetapi elite politik China tidak ada yang berani memrotes terbuka karena takut akan tindakan represif dari Presiden Xi.
Tetapi gerakan ujuk rasa oleh mahasiswa yang dipicu oleh kebijakan lockdown ini membuka celah bagi oposisi untuk melakukan protes.
Dalam sejarah China modern para mahasiswa menjadi ujung tombak gerakan perubahan, tetapi juga sekaligus menjadi martir gerakan perubahan yang menuntut demokratisasi.
Peristiwa Tiananmen 1989 menjadi catatan paling kelam dalam sejarah gerakan demokrasi di China.
Puluhan ribu mahasiswa menduduki lapangan Tiananmen di wilayah Kota Terlarang selama berbulan-bulan.
Para pengunjuk rasa awalnya hanya berjumlah kecil. Lambat laun unjuk rasa berkembang menjadu ribuan dan puluhan ribu.
Penindasan besar ini dikenal sebagai ‘’Peristiwa 6/4’’ karena terjadi pada 4 Juni.
Poster kosong menjadi simbol bagi pengunjuk rasa di China untuk menungkapkan kemarahan mereka atas pembatasan Covid-19 yang dinilai terlalu berlebihan
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Gubernur Jateng Akan Kuliahkan 100 Mahasiswa ke Korea Selatan
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan