Kesabaran Joe Biden Habis, Hubungan AS-Saudi di Ujung Tanduk

jpnn.com, WASHINGTON DC - Hubungan antara Amerika Serikat dan Arab Saudi terus memburuk. Lawatan Presiden Joe Biden ke Negeri Petro Dolar pada Juli lalu tampaknya tak membuahkan hasil yang diharapkan.
Juru bicara bidang keamanan Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Biden tengah mempertimbangkan kelanjutan hubungan AS-Saudi.
"Saya pikir presiden sudah sangat jelas bahwa ini adalah hubungan yang perlu terus kita evaluasi kembali, bahwa kita harus bersedia untuk meninjau kembali," kata Kirby dalam sebuah wawancara dengan CNN, Se;asa (11/10).
Kemesraan kedua negara sudah retak sejak Biden dilantik sebagai presiden AS menggantikan Donald Trump pada Januari 2020 lalu.
Situasi makin panas setelah rezim Biden terkesan mendukung narasi yang menyalahkan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Pekan lalu, OPEC+, yang di dalamnya ada Arab Saudi dan Rusia, mengumumkan rencana mereka memangkas produksi minyak.
Kirby mengakui bahwa keputusan yang sangat merugikan negara importir minyak seperti AS itu telah mendorong Biden untuk menghitung ulang nilai persahabatan Arab Saudi.
"Dan tentu saja mengingat keputusan OPEC, saya pikir itulah batasnya untuk dia (Biden)."
Juru bicara bidang keamanan Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Presiden Biden tengah mempertimbangkan kelanjutan hubungan AS-Arab Saudi.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- 2 Kartu Merah, Uzbekistan Juara Piala Asia U-17 2025