Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah

Ketua Ansor Tantang Tokoh HTI Berdebat soal Khilafah
Para anggota Banser dalam sebuah kegiatan. Foto/ilustrasi: Antara

Sangat besar. Tidak hanya ada, tetapi sangat besar. Sangat besar.

- Mas Muafi, terkait khilafah sendiri, bagaimana anda menilai ajaran itu?

Ajaran khilafah itu. Itu ya, menurut saya, untuk hari ini sangat tidak relevan di NKRI ini. Karena NKRI ini, Pancasila ini sudah menjadi kesepakatan para ulama.

Jadi, HTI atau ajaran khilafah ini kan, ini ideologi transnasional ya, yang tidak berhasil di negara mana pun. Tidak ada satu negara pun di dunia ini yang berhasil dengan sistem khilafah. Tidak ada.

Nah, maka pemerintah juga harus tegas. Janganlah mengorbankan negara ini. Mengorbankan anak bangsanya.

- Tetapi anda sepakat bahwa khilafah itu ajaran Islam?

Tidak. Tidak ada kewajiban bagi kita. Tidak ada kewajiban bagi umat Islam untuk menegakkan khilafah, sistem khilafah. Tidak ada sama sekali.

Jadi kan begini, kalau dalam hukum positif kan sudah jelas dia sudah dilarang. Tetapi kalau HTI mau debat terbuka dengan kita (soal khilafah), kita akan layani. Tetapi dengan syarat, saya katakan. Kalau dia argumentasinya lemah, secara syar'i secara syariat, maka dia harus bertanda tangan di atas materai. Yang pertama, mengakui Pancasila sebagai ideologi tunggal negara. Yang kedua dia tidak akan mengajarkan khilafah lagi, mendoktrin orang untuk ideologi khilafah itu. Dan dia harus menyatakan keluar dari HTI.

Setelah melabrak dedengkotnya, Ketua GP Ansor Bangil menantang tokoh HTI berdebat soal khilafah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News