Ketua MPR: Kerja Sama Indonesia-AS Era Joe Biden Harus Utamakan Kepentingan Nasional

Ketua MPR: Kerja Sama Indonesia-AS Era Joe Biden Harus Utamakan Kepentingan Nasional
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam FGD FDG bertajuk 'Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Kepentingan Ekonomi NKRI di Era Joe Biden', di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12). Foto: Humas MPR.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan pergantian kepemimpinan di Amerika Serikat (AS) dari Presiden Donald Trump ke Joe Biden harus tetap memberikan efek positif bagi peningkatan kerja sama Indonesia-AS.

Bamsoet menjelaskan dalam lawatannya ke AS awal November 2020, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan telah bertemu Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence di White House.

Hasilnya, kata dia, Indonesia yang diwakili Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk AS Muhammad Lutfi dengan AS yang diwakili Presiden EXIM Bank Amerika Kimberly Reed menandatangani MoU senilai USD 750 juta atau sekitar Rp 10,5 triliun.

MoU ini untuk memperkuat partisipasi AS dalam berbagai sektor pembangunan di Indonesia antara lain energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, serta lingkungan.

Selain itu, lanjut Bamsoet, ada juga penandatanganan Letter of Interest (LoI) dari United States International Development Finance Corporation (DFC) yang akan menginvestasikan USD 2 miliar setara Rp 28,3 triliun untuk Sovereign Wealth Fund/SWF (Lembaga Pengelola Investasi di Indonesia).

"Kedua perjanjian tersebut ditandatangani di akhir periode pemerintahan Presiden Trump karenanya perlu mengawal jangan sampai ada perubahan di masa pemerintahan Presiden Joe Biden," ujar Bamsoet dalam FGD kerja sama MPR RI dengan Brain Society Center (BS Center) bertema 'Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Kepentingan Ekonomi NKRI di Era Joe Biden', di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12).

Turut hadir antara lain Ketua Umum BS Center yang juga mantan Ketua Banggar dan Ketua Komisi XI DPR Ahmadi Noor Supit, pakar hukum internasional sekaligus Rektor Universitas Achmad Yani Hikmahanto Juwana, Dubes RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Periode Tahun 2004-2007, Makarim Wibisono, Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Shiskha Prabawaningtyas dan anggota Dewan Pakar BS Center Alfan Alfian.

Bamsoet yang juga calon ketum IMI ini memaparkan banyak komunitas global berharap terpilihnya Joe Biden akan menjadi 'koreksi' atas berbagai kebijakan kontroversial Trump sebelumnya.

Indonesia adalah subjek yang berdaulat untuk menentukan sikap dan pendirian politik, tidak boleh terombang-ambing oleh arus perpolitikan global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News