Ketum Honorer K2 Sebut Hasil Seleksi Administrasi PPPK Teknis Janggal, Benarkah?

Ketum Honorer K2 Sebut Hasil Seleksi Administrasi PPPK Teknis Janggal, Benarkah?
Ketum Honorer K2 Ungkap Hasil Seleksi Administrasi PPPK Teknis Janggal. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Namun, kalau berbicara tentang kebijakan seharusnya pemerintah menurunkan standar sertifikat keahliannya minimal tingkat dasar menjadi yang serupa atau sama dengan tupoksi pengadaan barang dan jasa, misalnya sertifikat komputer. 

Selain masalah kompetensi, terdapat juga persoalan lain yang mengikat. Misalnya, formasi di Dinas Pemadam Kebakaran yang mensyaratkan tingkat pemula pada kualifikasi pendidikan SMA.

Seluruh pendaftar di luar Dinas Pemadam Kebakaran statusnya TMS atau tidak memenuhi syarat, karena tidak bekerja di dinas terkait.

Di sisi lain, mereka mengejar harapan dan peluang, karena jabatan fungsional pemula hanya dibuka untuk pemadam kebakaran. 

"Lalu, jabatan fungsional selain di Damkar untuk tingkat pemula di mana Pak MenPAN-RB yang terhormat," cetusnya. 

Udin menegaskan persoalan administrasi menjadi penyebab utama honorer K2 tumbang.

Honorer K2 teknis administrasi banyak yang pendidikannya SMA, bahkan SMP. Sementara itu, formasi untuk SMA sangat terbatas, salah satunya di Dinas Pemadam Kebakaran.

Sayangnya, mereka dihadapkan dengan persyaratan yang sulit dicapai. Harus bekerja di instansi tersebut. Sementara, instansi tempat mereka mengabdi tidak membuka formasi.

Ketum honorer K2 mengungkap hasil seleksi administrasi PPPK teknis yang janggal. Benarkah?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News