Ketum PB PGRI Beber Alasan 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Tolak Upaya Penangguhan Penahanan

Ketum PB PGRI Beber Alasan 3 Tersangka Kasus SMPN 1 Turi Tolak Upaya Penangguhan Penahanan
Tiga tersangka kasus giat susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi Sleman. Foto: diambil dari radarjogja.co

"Kemudian dalam proses kegiatannya lalu dianggap ada kealpaan dan seterusnya, itu kan nanti kita bisa buktikan dalam proses persidangan," kata dia.

Selanjutnya, kata Wahyudi, upaya penangguhan itu juga mempertimbangkan aspek psikologi anak dan istri tersangka, serta psikologi para guru secara nasional.

"Dengan penangguhan kita ingin menetralisir agar tidak ada ketraumaan dalam melakukan proses pelatihan mental di luar sekolah. Ini kan pelatihan mental di luar jam kelas. Jangan sampai guru punya trauma itu," kata Wahyudi.

Namun demikian, mempertimbangkan keputusan para tersangka yang menolak tawaran itu, PB PGRI batal mengajukan penangguhan penahanan kepada Polres Sleman.

"Penangguhan tidak jadi karena kami membawa rasa haknya mereka," kata Unifah Rosyidi menegaskan.

Seperti diwartakan, Polisi telah menetapkan tiga pembina pramuka yakni IYA (36), R (58), dan DDS (58) sebagai tersangka terkait kasus kegiatan susur sungai siswa/siswi SMPN 1 Turi, Sleman, DIY, yang telah menewaskan 10 pelajar pada Jumat (21/2).

Selain sebagai pembina pramuka, IYA merupakan guru olahraga dan R adalah guru kesenian di SMPN 1 Turi, Sleman. (antara/jpnn)

Tiga tersangka kasus susur sungai SMPN 1 Turi Sleman menolak upaya penangguhan penahanan yang ditawarkan oleh PB PGRI.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News