Ketum PPP Sebut Hanya Ganjar yang Bisa Melanjutkan Nawacita Jokowi

"Ganjar Pranowo lahir di desa dan pahami orang desa. Beliau terlahir dari keluarga sederhana sehingga pahami kesederhanaan anak Indonesia. Karenanya, Ganjar Pranowo paling tepat lanjutkan estafet kepemimpinan dari Pak Jokowi, yang bisa kanjutkan kerja-kerja Pak Ganjar Pranowo," tambah Mardiono.
Pada 2030-2038, kata Mardiono, penduduk Indonesia mencapai 300 juta jiwa dan akan didominasi Gen Z dan milenial. Indonesia akan merasakan bonus demografi.
Karena itu, pentingnya menyiapkan lapangan kerja, fasilitas pendidikan, dan kesehatan. Menurut dia, hal ini tentunya bisa terwujud di tangan pemimpin nasional yang memahami kesinambungan.
"Jika kepemimpinan nasional kita tak bersambung, maka seluruh program pembangunan akan berhenti. Maka kita akan berpoco-poco. Sudah terjadi di Amerika Latin, karena ketidakberlanjutan. Maka banyak negara jadi pasien IMF, Indonesia tak boleh begitu," kata dia.
Mardiono meminta komitmen para jurkam untuk memenangkan Ganjar menjadi presiden sehingga pembangunan nasional berlanjut. Dia menilai rakyat tak boleh mundur dari pembangunan yang sudah dikerjakan Jokowi.
"Misal, soal IKN, itu kelanjutan Nawacita Presiden Soekarno," kata dia.
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan memberikan manfaat oada 25-50 tahun lagi. Yang bisa melanjutkan itu, menurut Mardiono, hanyalah Ganjar Pranowo.
"Kita pasti bisa memenangkan Pak Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI pada 2024. Sanggup kita semua?" tanya Mardiono yang dijawan sanggup oleh audiens.
Mardiono meminta komitmen para jurkam untuk memenangkan Ganjar menjadi presiden.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi