Kinerja Sektor Pertanian Wujud Implementasi Agenda Nawacita

Kinerja Sektor Pertanian Wujud Implementasi Agenda Nawacita
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman saat panen raya jagung. Foto: Humas Kementan

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa mengatakan jelang Empat tahun pemerintahan Jokowi dan JK, bidang pertanian telah memberikan dampak yang signifikan terkait peningkatan produksi yang berdampak bagi kesejahteraan petani. Bahkan peningkatan produksi pertanian ditengah pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini di klaim yang paling tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Peningkatan produksi pertanian sebagai dasar mewujudkan ketahanan pangan menunjukan progres yang sangat signifikan, bahkan pertambahan penduduk yang cukup besar tidak membuat ketahanan pangan kendor, yang terjadi malah produksi padi dan jagung meningkat, begitupun komoditas strategis lainnya,” ungkap Kariyasa.

Peningkatan Produksi tersebut secara langsung menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan pangan di tengah pertumbuhan penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksi penduduk Indonesia di tahun 2018 berjumlah 265 juta jiwa, meningkat 12,8 juta jiwa dibanding tahun 2014. Artinya, setiap tahun terjadi pertambahan penduduk mencapai 3,2 juta jiwa atau tumbuh 1,27 persen per tahun.

Tentang hal ini, secara makro berimbas pada kebutuhan pangan pokok yang tentu meningkat dan harus tersedia sepanjang waktu. Faktanya, berdasarkan data pertumbuhan penduduk di atas, kebutuhan konsumsi beras 2014-2018 bertambah 1,7 juta ton. Jumlah ini setara dengan produksi 2,82 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Namun demikian, berkat berbagai program pembangunan pertanian saat ini, produksi pangan justru mengalami kenaikan. Merujuk data BPS, produksi 75,36 juta ton GKG naik 6,37 persen dibandingkan tahun 2014 yang hanya 70,84 juta ton. Produksi padi di tahun 2016 pun terjadi kenaikan yakni 79.35 juta ton dan tahun 2017 juga terjadi kenaikan sebesar 81,16 juta ton meningkat 14,42 persen.

Peningkatan juga terjadi pada komoditas jagung, dimana pada tahun 2017 produksi jagung mencapai 29,86 juta ton dan naik 52,17 persen dibandingkan tahun 2014. Begitupun dengan komoditas bawang merah, pada tahun 2017 produksi komoditas ini mencapai 1,47 juta ton dan naik sebesar 18,79% dibanding tahun 2014. Demikian juga dengan komoditas cabai pada tahun 2017 produksinya mencapai 2,38 juta ton dan meningkat sebesar 27,09 persen dibanding tahun 2014.

Peningkatan produksi juga terjadi di bidang protein hewani. Produksi daging sapi pada tahun 2017 sebesar 531,8 ribu ton dan meningkat sebesar 6,85 persen dibanding tahun 2014. Produksi daging ayam juga meningkat menjadi 2,26 juta ton pada tahun 2017 dan meningkat 16,40 persen dibanding tahun 2014. Produksi telur juga tidak mau ketinggalan, meningkat menjadi 2,11 juta ton pada tahun 2017 dan meningkat 20,21 persen dibanding tahun 2014.

Lebih lanjut Kariyasa mengungkapkan kinerja sektor pertanian Era Jokowi-JK tidak hanya sebatas peningkatan produksi berbagai komoditas pangan strtagis, tetapi juga menghasilkan karya besar lainnya seperti peningkatan ekspor dan investasi pertanian. Ekspor pertanian di tahun 2017 mecapai Rp 441 triliun, naik 24 persen dibandingkan 2016 yang hanya Rp 355 triliun. Begitupun dalam hal Investasi pertanian yang mencapai Rp45,90 triliun di Tahun 2017, atau naik 14 persen per tahun dari tahun 2013 hingga 2017.

Pemerintahan Jokowi-JK melalui visinya dalam NawaCita, menaruh komitmen besar dan perhatian serius pada sektor pertanian yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News