Kisah ABK Selamat Karena Pegangan Tangan di Laut Berjam-jam

Kisah ABK Selamat Karena Pegangan Tangan di Laut Berjam-jam
EVAKUASI: Tim SAR saat melakukan evakuasi korban tewas tenggelamnya Kapal Nusantara Dolpin Satu yang mengangkut pupuk di Perairan Kobar, Minggu (19/6). (FOTO: Rinduwan/Radar Sampit)

Menurut Jago, mereka melompat ke laut ketika gelombang masih tinggi, sehingga sempat tergulung ombak. Bahkan, ada yang dihantam badan kapal sehingga banyak yang luka-luka.

”Kami digulung ombak dan pasrah saja. Saat di laut berusaha cari temen-temen dan setiap ketemu kami langsung berpegangan tangan agar tidak lepas lagi," katanya sambil meneteskan air mata.

Saat diombang-ambing gelombang di tengah laut, menurut Jago, tidak ada peralatan lain selain pelampung. ”Saya tidak tahu satu per satu teman saya. Yang penting pegangan tangan dan pokoknya campur aduk, antara mati dan hidup," ujarnya.

Di tengah kondisi seperti itu, Jago selalu berdoa dan ingin memperbaiki apa yang telah dilakukan. ”Jika masih diberi umur, saya akan perbaiki hidup saya. Itu janji saya sama Allah," tuturnya sambil berlinang air mata. (rin/ign/jos/jpnn)


PANGKALAN BUN- Kecelakaan laut terjadi di Perairan Tanjung Puting, Pangkalan Bun, Sabtu (18/6) malam waktu setempat. Kapal Kapal Nusantara Dolpin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News