Kisah Anak-Anak Timor Leste yang Diambil Tentara Indonesia
Selasa, 07 Juli 2020 – 21:38 WIB
Photo: Children in Ainaro watch on as Alis is welcomed home. (Foreign Correspondent)
Photo: 'He is our blood, and because he's our blood, we welcome him gladly,' says Alis's eldest sister Laurencia. (Foreign Correspondent)
Photo: One of Alis's younger sisters welcomes him home. 'How are you, big brother?' (Foreign Correspondent)
Photo: Some of Alis's siblings and cousins were just babies when he was taken. (Foreign Correspondent)
"Selama beberapa dekade, kami pikir dia sudah mati," kata Laurencia, saudara perempuannya yang tertua. "Kami tidak marah padanya."
"Ketika perang, suara peluru berdesing seperti suara jagung yang meledak di atas kompor. Ada juga pesawat yang menembak dari udara."
"Semua orang lari, tidak memikirkan orang tua atau keluarga mereka. Kami naik ke Gunung Kablake dan bersembunyi di sana."
"Hari ini dia kembali. Dia sudah tua, seperti kami ini."
Keluarga Alis mengadakan upacara tradisional untuk menyambutnya. Alis dihadapkan dengan hal yang bisa menyakitkannya. Setelah berdamai dengan yang hidup, sekarang Alis harus berdamai dengan yang sudah meninggal.
Pernah diambil oleh seorang tentara Indonesia saat masih berusia delapan tahun, ingatan Alis mengenai keluarganya di Timor Leste sudah memudar
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0