Kisah Iis dan Suwanti yang Merasakan Manfaat Banpres untuk UMKM

Kisah Iis dan Suwanti yang Merasakan Manfaat Banpres untuk UMKM
Penyaluran banpres kepada warga. Foto: Humas Bulog

Iis mengaku, bantuan didapatkan pada Oktober 2020. Awalnya dia mengatahui informasi bantuan dari media sosial. Lantas, dia pun mengajukan diri sebagai penerima bantuan yang dirasa sulit. 

Kesulitan itu, kata dia, utamanya memenuhi beberapa prasyarat sebelum mendapatkan bantuan. Iis mengaku tidak memiliki nomor rekening bank yang menjadi prasyarat mendapatkan bantuan.

"Saya kan jual gado-gado, enggak pernah megang kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Saya harus mengajukan kartu ATM  ke bank. Terus persyaratan KK dan KTP. Kemudian surat keterangan usaha," beber dia.

Setelah mengurus, Iis pun dinilai layak mendapatkan bantuan. Uang Rp 2,4 juta telah dikucurkan kepada dirinya. Uang tersebut telah digunakan meningkat usaha. 

"Senang sekali, alhamdulilah saya dapat bantuan UMKM," ujar dia.

Sementara itu, Suwanti juga merasakan manfaat besar dari Banpres untuk pelaku UMKM. Pelaku UMKM kerajinan tangan itu menganggap banpres seperti oasis, yang membantunya bertahan selama pandemi.

"Alhamdulillah melalui Banpres untuk UMKM, ada bantuan Rp 2,4 juta, bagi saya seperti mendapatkan air minum di tengah padang pasir," ujar dia.

Suwanti bercerita, usaha kerajinan tangan menjadi sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Dia tidak memiliki pendapatan dari menjual kerajinan tangan.

Dua pelaku UMKM merasakan betul manfaat Bantuan Presiden Produktif atau BLT sebesar Rp 2,4 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News