Kisah Mengharukan sang Kolonel saat Dipeluk Perempuan Sakit
Karena tidak beratap, alhasil percikan air laut membasahi pakaian Azhari. Perjalanan menegangkan itu ditempuh selama dua jam.
Sesampai di sana, tidak ada dermaga yang menyambut di pulau tersebut. Dia pun langsung naik ke atas bebatuan karang menuju daratan.
Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa kilometer. Hingga akhirnya tiba di sebuah desa kecil.
Di sana dia disambut keramahan dan senyuman warga. Pria kelahiran 2 Februari 1964 itu lalu ditunjukkan sebuah rumah kecil yang jauh dari kesan nyaman.
Di dalamnya, seorang perempuan berusia lebih dari 50 tahun sedang terbujur lemah di atas pembaringan yang keras. Sudah lima hari tubuhnya demam tinggi akibat malaria, kesulitan makan dan berdiri.
“Keadaanya begitu lemah, jadi langsung diinfus. Setelah beberapa jam dirawat perempuan tersebut terlihat senang, dia memeluk saya setelah diobati. Itu merupakan salah satu pengalaman tak terlupakan,” ucap pria lulusan Akademi Militer 1993 tersebut.
Setelah memberi obat perempuan itu, Azhari diperlakukan bak anak kandung yang tengah pulang kampung. Semua orang menyuguhkan beraneka makanan. Dijamu penuh kehangatan.
Ketika senja mulai menampakkan diri, dia memutuskan kembali. Mengingat tugas yang diemban sebagai seorang dokter sekaligus prajurit.
Kolonel CKM dr Azhari Ramdani harus mengarungi perairan berombak besar selama dua jam untuk mengobati seorang perempuan di pulau terpencil.
- Ribuan Prajurit Kodam Brawijaya Bersiaga Selama Operasi Ketupat
- Korban Penganiayaan oleh Terduga Oknum Prajurit TNI di Papua Terungkap
- Detik-detik Prajurit TNI Satgas BIN Dijebak KKB, Ditembak dari Jarak Dekat
- Prajurit TNI Tewas Ditembak di Kepala, Pelakunya KKB
- Mayjen Candra Wijaya Minta Anak Buahnya Jaga Nama Baik Kodam Merdeka
- Buntut Penyerangan Polres, 5 Prajurit TNI jadi Tersangka