Kisah Mengharukan sang Kolonel saat Dipeluk Perempuan Sakit

Kira-kira pukul empat sore, banyak orang mengantar kepergiannya. Berbagai macam hasil bumi berupa sayuran menjadi oleh-oleh yang diwajibkan dibawa pulang.
“Banyak pengalaman yang menarik dan menyedihkan pula, termasuk ketika saya ikut bertugas pada tsunami di Aceh, 2004. Rasanya kehilangan keluarga dan melihat jasad-jasad yang berada di mana-mana. Yang membuat saya semakin yakin dan berusaha untuk membantu masyarakat semaksimal mungkin sebagai dokter,” terang Azhari yang sempat terlibat pada operasi Timor Timur 1994-1995.
Azhari menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit (karumkit) Dr R Hardjanto Balikpapan per Januari 2017.
Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Kesehatan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), 2014-2016.
Lulusan S-1, Universitas Brawijaya, Malang (1990) tersebut mengatakan, tahun depan dia berencana mengadakan pembaruan, baik pembangunan, ataupun penambahan fasilitas agar masyarakat atau pasien yang berkunjung semakin.
“Kami akan selalu meningkatkan pelayanan, terlebih kesehatan merupakan hak bagi seluruh warga negara. Pengembangan baik SDM maupun fasilitas juga akan terus ditingkatkan. Apalagi dalam setahun ada lebih dari 7.000 orang berobat,” pungkas pria murah senyum tersebut. (*/lil/tom/k18)
Kolonel CKM dr Azhari Ramdani harus mengarungi perairan berombak besar selama dua jam untuk mengobati seorang perempuan di pulau terpencil.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Menhan Sjafrie Mengusulkan Tunjangan Operasi Prajurit TNI Naik 75 Persen
- Prajurit Aktif Gugat UU TNI ke MK, Imparsial: Upaya Menerobos Demokrasi
- Mayor Hery Ismoyo & Wahyu Millian Resmi Jadi Komandan Batalyon Kopassus
- Mabes TNI Tuding KKB yang Bantai Pendulang Emas Lakukan Propaganda
- Panglima TNI Jenderal Agus Minta Prajuritnya Lanjutkan Pengabdian Kepada Bangsa dan Negara
- Ibas Memuji Peran TNI, Ahli Gizi hingga Masyarakat di Program Makan Bergizi Gratis