Kisah Pahit Nur Fajri Lepas dari Sindikat TPPO Jaringan Internasional, Ini Pelajaran

Kisah Pahit Nur Fajri Lepas dari Sindikat TPPO Jaringan Internasional, Ini Pelajaran
Nur Fajri menceritakan kisah pahit saat menjadi korban TPPO hingga mendapat perlakuan siksaan oleh pelaku, kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (5/10/2023). ANTARA/Darwin Fatir.

Fajri menduga lokasi itu sebuah base camp layaknya markas mafia.

Di lokasi itu, Fajri ditempat di? sebuah ruangan yang sudah dilengkapi dengan perangkat komputer.

"Saya mulai curiga karena tugas saya costumer service, tetapi malah jadi scammer," ungkapnya.

Bekerja di Bawah Tekanan hingga Disiksa

Menurut Fajri, dia terpaksa bekerja di area tersebut karena sudah tidak bisa lagi keluar dari sana. Sebab, lokasinya dijaga ketat orang bersenjata api.

Dia juga melihat ada banyak orang Indonesia di lokasi tersebut, termasuk warga negara lain yang kondisinya sama seperti dirinya.

Fajri berada di sana selama lima bulan dan sempat disekap selama satu minggu di lantai tiga bangunan tersebut.

"Waktu itu ada orang bernama Liu Jin (pelaku) panggil saya ke atas, lalu saya dipukuli 10 orang kemudian disekap, diikat. Selama saya disekap selalu dipukuli. Pelakunya minta tebusan Rp 105 juta, tetapi bapak saya hanya bisa bayar Rp 30 juta," tuturnya.

Menurut Fajri, dia dipukuli lantaran tidak mau dipekerjakan sebagai penipu. Pemukulan berkali-kali dilakukan pelaku saat mereka meminta tebusan melalui sambungan telepon video yang tidak jadi.

Nur Fajri mengungkap kisah pahit setelah lepas dari sindikat TPPO jaringan internasional berkat peran Mahfud MD. Ini pelajaran untuk masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News