Kisah Pahit Nur Fajri Lepas dari Sindikat TPPO Jaringan Internasional, Ini Pelajaran

Fajri menduga lokasi itu sebuah base camp layaknya markas mafia.
Di lokasi itu, Fajri ditempat di? sebuah ruangan yang sudah dilengkapi dengan perangkat komputer.
"Saya mulai curiga karena tugas saya costumer service, tetapi malah jadi scammer," ungkapnya.
Bekerja di Bawah Tekanan hingga Disiksa
Menurut Fajri, dia terpaksa bekerja di area tersebut karena sudah tidak bisa lagi keluar dari sana. Sebab, lokasinya dijaga ketat orang bersenjata api.
Dia juga melihat ada banyak orang Indonesia di lokasi tersebut, termasuk warga negara lain yang kondisinya sama seperti dirinya.
Fajri berada di sana selama lima bulan dan sempat disekap selama satu minggu di lantai tiga bangunan tersebut.
"Waktu itu ada orang bernama Liu Jin (pelaku) panggil saya ke atas, lalu saya dipukuli 10 orang kemudian disekap, diikat. Selama saya disekap selalu dipukuli. Pelakunya minta tebusan Rp 105 juta, tetapi bapak saya hanya bisa bayar Rp 30 juta," tuturnya.
Menurut Fajri, dia dipukuli lantaran tidak mau dipekerjakan sebagai penipu. Pemukulan berkali-kali dilakukan pelaku saat mereka meminta tebusan melalui sambungan telepon video yang tidak jadi.
Nur Fajri mengungkap kisah pahit setelah lepas dari sindikat TPPO jaringan internasional berkat peran Mahfud MD. Ini pelajaran untuk masyarakat.
- Nasabah WanaArtha Life Meminta Keadilan dan Berharap Uang Investasi Kembali
- Masyarakat Diminta Waspada Penipuan Pinjol Berkedok PNM Mekaar
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- Polda Riau Gagalkan Penyelundupan 12,8 Kilo Sabu-sabu oleh Jaringan Internasional
- Mbak Eno Si Dukun Palsu Kantongi Uang Miliaran, Modusnya Tak Biasa
- Jaksa Gadungan yang Menipu Pengusaha di Sibolga Dituntut 3 Tahun Penjara