Kisah Para TKW di Jeddah yang Terzalimi karena Bertahun-tahun Tak Digaji

Cucu pun "Bermimpi" Dapat Rp 174 Juta, lalu Beli Tanah

Kisah Para TKW di Jeddah yang Terzalimi karena Bertahun-tahun Tak Digaji
Tiga TKW di penampungan Konjen RI di Jeddah. Foto: AGUS WIRAWAN/JAWA POS
Namun, ada juga majikan yang merasa benar dan tidak mau memberikan hak-hak TKW. Untuk itu, pihak konjen akan menyediakan bantuan hukum guna memproses hak-hak TKW melalui pengadilan. "Pengacara yang kami sediakan adalah penduduk asli yang mengerti hukum Saudi. Prosesnya akan berbelit-belit, lama waktunya bergantung prosesnya masing-masing," tuturnya.

Ada juga beberapa TKW yang ogah bertele-tele memproses penarikan gajinya yang belum terbayar. Yang begitu biasanya memilih langsung pulang. Caranya, tinggal di bawah kolong jembatan Kandara daripada harus melapor atau meminta bantuan konsulat jenderal. "Mereka itu memang sengaja tinggal di Kandara supaya bisa dipulangkan oleh pemerintah Saudi karena tidak ada anggaran khusus dari pemerintah Indonesia untuk memulangkan mereka," kata Zakaria.

Zulkarnain menyatakan cukup kesulitan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi TKI di Saudi karena wilayah kerjanya yang cukup luas. Untuk mengatasi kekurangan SDM (sumber daya manusia), konjen memiliki tenaga bantuan dari TKI yang bekerja di tiap wilayah. "Mereka yang melaporkan jika terjadi sesuatu. Misalnya, kasus Sumiati (penganiayaan hingga bibir robek). Kami tahu dari perawat Indonesia yang kerja di Madinah," "jelasnya. (c4/kum)


Ini masih tentang kisah pilu para tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi. Beberapa di antara mereka merasa dizalimi majikannya karena belasan tahun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News