Kisah Produser U2 Jualan CD di KFC Indonesia

Kisah Produser U2 Jualan CD di KFC Indonesia
Steve Lillywhite. Foto: Cole Wilson/The New York Times

Lillywhite kemudian pindah dari Hollywood ke Jakarta pada 2014 dan menjadi produser untuk Iwan Fals yang disebutnya sebagai perpaduan antara Springsteen dan Dylan.

Pada Maret 2016 seorang rekan mengenalkannya kepada Ricardo Gelael, direktur PT Fast Food Indonesia yang punya 570 KFC gerai di Indonesia sekaligus pemilik Jagonya Music & Sport.

Begitu Gelael menawarinya pekerjaan di perusahaan itu, Lillywhite langsung menerima. Jagonya Music & Sport Indonesia, sebuah perusahaan di Jakarta, yang membundling CD rekaman dengan makanan siap saji KFC di seluruh Indonesia.

”Pekerjaan saya itu seperti menjalankan label rekaman. Tetapi, label rekaman ini kebetulan juga jualan ayam goreng,” kata lelaki 62 tahun yang juga berprofesi sebagai kurator dan memilih musik yang akan dijual di KFC.

Saat industri rekaman fisik Amerika Serikat yang berupa CD terjun bebas, perusahaan Lillywhite, yang merupakan anak perusahaan KFC Indonesia, menjual 500 ribu CD yang bundling dengan menu KFC.

Berdasar data Asosiasi Industri Rekaman AS, angka penjualan CD pada 2016 adalah yang terburuk sejak 1986.

Saat ini, lagu-lagu yang dijual datang dari artis Indonesia dan Lillywhite berharap itu bisa meluas ke artis-artis asing.

”Perusahaan rekaman mengajukan penyanyi mereka dan saya yang akan memilih, iya atau tidak. Atau, saya akan mendekati penyanyi yang belum bekerja sama dengan kita dan meminta mereka menjual albumnya di KFC,” beber dia.

Mungkin Anda tidak pernah terpikir untuk bertanya siapa sih di balik CD musik yang dijual di setiap gerai Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News