Kisah Satu Babak Perfilman Indonesia

Kisah Satu Babak Perfilman Indonesia
Pemandangan Jakarta saat FFAA III, April 1964. Foto: Dok. Warung Arsip.

Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955, rupanya disusul konferensi-konferensi Asia Afrika di berbagai bidang.

Di antaranya, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika di Bandung 1956, Konferensi Pendahuluan Pengarang Asia di New Delhi 1956, Konferensi Setiakawan Rakyat-Rakyat Asia Afrika di Kairo 1957, Konferensi Wartawan Asia Afrika di Jakarta 1963.

Kemudian Konferensi Buruh Asia Afrika di Jakarta 1964, Konferensi Ahli-Ahli Pediatrica Asia Afrika di Jakarta 1964, Konferesi Pendahuluan Islam Asia Afrika di Jakarta 1965.

Seluruh perhelatan itu, menurut Muhidin M Dahlan pengelola Warung Arsip, mengusung semangat Dasasila Bandung.

Yakni, "seluruh kekuatan rakyat Asia Afrika gotong-royong mengembalikan kembali raut muka cerah Asia Afrika yang sempat murung akibat penjajahan," katanya dalam sebuah perbincangan di kantin Dewan Pers, Jakarta dengan JPNN.com, tempo hari.

Festival Film Asia Afrika bagian dari padanya. FFAA pertama dihelat di Tashkent, Uzbekistan 1958. Yang kedua di Kairo, Mesir 1960. Yang ketiga di Jakarta 1964, dan babak ini yang mau kita kisahkan.

Acara yang ditangani para pekerja seni itu semarak. Jakarta bersolek.

Film-film yang difestivalkan, Muhidin mencuplik Ny. Utami Suryadarma (Ketua Delegasi Indonesia merangkap Ketua Umum Komnas FFAA), tidak boleh menyimpang dari semangat Dasasila Bandung.

KAMI sadar sedalam-dalamnya akan arti penting film sebagai alat propaganda dan pendidikan yang paling kuat dan karena itu kami tidak lagi seperti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News