Kisah Tersembunyi Komunitas Yahudi di Indonesia

Kisah Tersembunyi Komunitas Yahudi di Indonesia
Foto: Neha Banka/Haaretz

“Iman Yahudi kami bukan untuk konsumsi publik. Ini bukan karena kami takut, tetapi harus sangat berhati-hati karena tiga dari setiap sepuluh laki-laki muslim di Indonesia teradikalisasi,” kata Rabi Benjamin.

Kini, umat Yahudi di Indonesia sangat mengharapkan pengakuan dari pemerintah dan masyarakat tanpa harus menghadapi persekusi karena minoritas.

“Jika eksistensi komunitas Yahudi ini diketahui publik, kami yakin akan ada persekusi,” ujar Ferriy R (54) yang bekerja sebagai manajer gedung.

Baca juga: Yahudi di Indonesia Ingin jadi Agama Resmi

Dia menyadari keberadaan umat Yahudi di Indonesia cepat atau lambat akan diketahui secara luas. Namun, Ferriy dan umat Yahudi lainnya di Indonesia lebih mengkhawatirkan kelompok muslim radikal dan evangelis fundamentalis yang membuat kehidupan mereka lebih sulit.

“Mereka tidak siap menerima keberagaman. Indonesia memiliki aturan ini (keberagaman) soal agama, tetapi kenyataannya berbeda,” katanya.

Isu lainnya ialah pernikahan antar-pemeluk agama yang berbeda. Hingga saat ini, perkawinan antara muslim dan pemeluk Yahudi bukanlah hal lazim di Indonesia.

Sebagai contoh, ayah Rabi Benjamin adalah seorang muslim yang jatuh cinta kepada perempuan Belanda penganut Yahudi. Namun, itu jauh sebelum 1990-an atau saat di Indonesia sebuah perkawinan bisa melalui catatan sipil tanpa sertifikat pernikahan.

Salah satu media terkemuka Israel Haaretz menurunkan artikel tentang komunitas Yahudi di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News