Kok Alumni 212 Mencampuri Urusan Partai?

Kok Alumni 212 Mencampuri Urusan Partai?
Acara Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional inisiasi GNPF Ulama di Jakarta, Minggu (29/7). (Foto: istimewa for JPNN)

Pengamat dari lembaga kajian KedaiKOPI, Hendri Satrio juga menuturkan, dua nama tersebut dinilai tak akan menambah kekuatan Prabowo di pertarungan tahun depan.

Hendri mengatakan, jarak tingkat elektabilitas Prabowo dan capres petahana Jokowi cukup jauh. Karena itulah Prabowo membutuhkan pendamping yang dapat mendongkrak elektabilitasnya.

"Pak Prabowo kan tertinggal 20-an persen gitu ya (elektabilitas dibanding Jokowi, red). Jadi memang membutuhkan sosok yang bisa menambah elektabilitasnya. Nah dengan segala hormat, UAS dan Salim Segaf Aljufrie agak sulit untuk menambal atau menambah level elektabilitas dari Pak Prabowo," jelasnya kepada INDOPOS, Minggu (5/8).

Menurut Hendri, agar elektabilitasnya terus meningkat, Prabowo seharusnya mengambil tokoh yang telah memiliki nama di level nasional. "Kalau memang mereka mau nasionalis religius ya memang mesti dicari tokoh-tokoh religius yang memang memiliki elektabilitas tinggi. Nah siapa dia, ya kalau dari hasil survei KedaiKOPI yang religius itu tokoh ada TGB, Rommy (Romahurmuziy, red), Cak Imin, Said Agil Siradj sama Ma'ruf Amin. Tapi semuanya kan ada di pihak Pak Jokowi," jelasnya.

Hendri mengatakan, Prabowo juga bisa mengambil tokoh nasionalis yang memiliki popularitas tinggi. Ini juga bisa mendongkrak elektabilitasnya. Tokoh nasional yang menurutnya cukup populer seperti Anies Baswedan dan Rizal Ramli.

"Salah satu solusinya bisa saja Prabowo mengambil tokoh nasionalis yang memiliki popularitas bagus. Seperti misalnya dari hasil survei KedaiKOPI ada Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, ada Rizal Ramli. Orang-orang itu bisa (jadi alternatif, red). Kita lihat saja nanti," tutupnya.

Terpisah, Ketua PA 212 Slamet Ma'arif membantah pihaknya menekan Prabowo untuk memilih pendampingnya dari rekomendasi ijtima' ulama. Kata dia, PA 212 hanya berharap besar koalisi keummatan akan mewujudkan aspirasi ulama dan umat.

"Nggak(menekan) lah. Kan kita sudah jelas dalam pernyataan itu. Kita punya rekomendasi (ijtima ulama). Kita hanya berharap besar, koalisi keumatan bisa menampung aspirasi ulama dan umat," kata Slamet singkat ketika dikonfirmasi INDOPOS, Minggu (5/8). (aen/jaa)


Sikap Presidium Alumni (PA) 212 dinilai sudah terlalu jauh dari semangat ke-ummatan. Tidaklah tepat PA 212 mengintervensi parpol


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Indopos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News