Kok Bisa Nama Warga yang Sudah Meninggal Masih Tercatat Terima Bansos?

Kok Bisa Nama Warga yang Sudah Meninggal Masih Tercatat Terima Bansos?
Rembug Desa Gubernur Ganjar Pranowo dengan para kades dari Klaten. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, KLATEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggelar Rembug Desa dengan kepala desa (kades) se-Kabupaten Boyolali secara daring di pendapa Kabupaten Boyolali kemarin.

Dalam kegiatan itu ada saja tingkah lucu kades di Jateng saat berbincang dengan Ganjar layaknya teman sendiri. Awalnya Ganjar menanyakan pada kades-kades itu pertanyaan umum.

Di antaranya bertanya terk bagaimana penanganan Covid-19, penanganan pasien positif yang isolasi mandiri dan penyaluran bantuan sosial. Saat bertanya terkait penyaluran bantuan sosial itu, ada salah satu kades yang menulis di forum chat bahwa ada banyak warganya sudah meninggal tapi hidup lagi.

"Sebentar sebentar, itu Kades Gunung Simo nulis ada warganya yang mati hidup lagi. Kok medeni (mengerikan). Coba mas dihidupkan, saya pengin ngobrol," katanya pada operator.

Kades Gunung Simo bernama Yogi itu mengatakan yang dia maksud warga meninggal hidup lagi itu bukan jasadnya. Namun, namanya kembali muncul sebagai penerima bantuan di desa.

"Ada banyak Pak, sudah meninggal lama, sudah lama tidak dapat bantuan karena sudah kami verifikasi. Lha sekarang kok muncul lagi Pak. Masuk daftar penerima bantuan. Namanya hidup lagi itu," kata Yogi.

Ganjar pun tertawa dengan keterangan Yogi. Meski begitu, dia paham dengan maksud Yogi.

Menurutnya, beberapa tempat yang dia kunjungi, banyak kasus serupa yang mana ada warga yang sudah meninggal, tapi tetap menerima bantuan dari pemerintah pusat.

Para kepala desa mempertanyakan pemerintah pusat yang masih memasukkan nama warga yang sudah meninggal ke daftar penerima bansos.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News