Kolaborasi Gojek dan Bank Jago Berpotensi jadi Bank Digital
Saat ini, Indonesia adalah negara dengan populasi unbanked (masyarakat belum terjangkau perbankan) terbesar ke-empat di dunia. Data Bank Dunia Global Findex (2017) mencatat sebesar 52 persen populasi masyarakat dewasa Indonesia, atau setara sekitar 95 juta orang, tidak punya rekening bank.
Selain itu, data Google & Temasek SEA e-Conomy 2019 mencatat sebanyak 47 juta orang dewasa tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akses yang memadai ke kredit, investasi, dan asuransi.
Kehadiran Gojek yang memiliki layanan GoPay, dan layanan keuangan digital yang akan diluncurkan bersama Bank Jago, bisa signifikan untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebab sebesar 70 sampai 80 persen populasi di Indonesia sudah memiliki akses ke smartphone atau mobile phone saat ini.
”Dengan akuisisi Bank Jago maka Gojek dapat menyediakan jasa keuangan yang universal. Sehingga dia akan jadi pemain di jasa keuangan,” ujar Chaikal.
Gojek bersama Bank Jago sangat potensial menjadi bank digital. Pada saat yang sama, bank digital menjadi opsi paling baik dan paling cepat untuk meningkatkan persoalan inklusi keuangan dimaksud.
Tiga karakteristik bank digital di antaranya pertama beroperasi penuh secara digital tanpa perlu kantor cabang. Kedua, memanfaatkan aplikasi dan teknologi. Ketiga, memiliki penetrasi pasar yang tinggi dalam hal ini ekosistem bisnis secara digital. (jlo/jpnn)
Kolaborasi Gojek bersama Bank Jago dinilai sangat potensial menjadi bank digital.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- RUPST 2024, Bank Raya Rombak Susunan Dewan Komisaris dan Direksi, Ini Daftar Namanya
- Tingkatkan Literasi Digital Keuangan, Bank Jago Lakukan Berbagai Inovasi dan Kolaborasi
- Bank Raya Raih Penghargaan Top 5 Terbaik di Indonesia
- Boyamin Gojek
- 13 Pemimpin Dompet Digital & Bank Digital di Kawasan Asia Pasifik Dukung Inisiatif Baru UMKM
- Mengoptimalkan Layanan Kepada Nasabah, Bank Neo Commerce Buka Kantor Baru