Kombes Zulpan Jawab Dugaan Polisi Salah Tangkap & Rekayasa Kasus Begal di Tambelang
"Pernyataan dari kuasa hukum korban dan pelaku itu mengatakan dia guru ngaji tidak benar. Yang bersangkutan bukan guru ngaji," tegas Kombes Zulpan.
Oleh karena itu, perwira menengah Polri menyatakan penanganan kasus begal tersebut sudah sesuai prosedur.
Selain itu, Kompolnas pada 5 November 2021 lalu turut terlibat menginvestigasi kasus tersebut.
"Hasilnya adalah tidak ditemukannya temuan, bahkan memberi rekomendasi benar apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian, langkah penegakan hukum kasus ini," kata Zulpan.
Baca Juga: A Habisi Nyawa Remaja Wanita di Sawah Besar, Dicekik Lalu Diperkosa, Bejat Banget
Sebelumnya, LBH Jakarta menduga kuat ada rekayasa kasus yang menjerat kliennya, Muhammad Fikry (20), seorang guru ngaji dan kader HMI di Cibitung yang dituding melakukan begal di Bekasi.
Dugaan rekayasa kasus salah satunya diperkuat dari kejanggalan barang bukti motor Beat Street milik keluarga Fikry bernomor polisi B 4358 FPW.
Menurut polisi motor itu digunakan Fikry untuk melakukan pembegalan.
Kombes Zulpan menjawab dugaan polisi dari Polsek Tambelang, Bekasi salah tangkap kader HMI dan melakukan rekayasa kasus begal di Tembelang.
- Pajero Jatuh ke Jurang Sedalam 200 Meter di Cianjur, Sopir Meninggal Dunia
- Dianggap Punya Harta Fantastis, Kepala Bea Cukai Purwakarta Anggap Ada Pemutarbalikkan Fakta
- Berkas P21, Anak Buah Egianus Kogoya Diserahkan Polisi ke Kejaksaan
- Dikritik Mahasiswa Lewat Medsos, Rektor Unri Lapor Polisi
- Perampok dengan Modus Gembos Ban Ini Sudah Ditangkap Polisi
- Alvin Lim: Penetapan Tersangka Kepada Panji Gumilang Tidak Sah