Komisi VI: Protes Warga Kendeng Tak Boleh Diabaikan

Komisi VI: Protes Warga Kendeng Tak Boleh Diabaikan
Demonstrasi menolak pendirian pabrik semen di wilayah Gunung Kendeng. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Dwie Aroem Hadiate menilai konflik antara masyarakat pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah dengan BUMN terkait pembangunan PT Semen Indonesia harus segera diatasi.

Di satu sisi, kata Dwie, industri nasional harus didukung. Di sisi lain keberadaan masyarakat yang ada di sana yang sebagian memprotes pembangunan tersebut, juga tak bisa diabaikan.

"Tapi kan itu sudah terbangun. Kalau sampai tidak dimanfaatkan, sia-sia dan terbuang. Seandainya industri itu berjalan, banyak tenaga kerja yang terserap," kata Dwie di kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (21/3).

Karena itu, harus ada yang menjembatani antara masyarakat dengan BUMN. Pemerintah daerah dan masyarakat juga harus mampu mengidentifikasi masalah yang terjadi.

"Yang tidak setuju itu apa (alasannya). Kalau ada masalah, harus ada way outnya. Industri harus di-support," ujar politikus Golkar itu.

Terkait pernyataan Wakil Ketua Komisi VI Azam Azman Natawijana yang mendorong pemerintah mengabaikan penolakan warga yang dinilainya sudah 'ngelunjak', Dwie memandang itu tidak mewakili komisi VI.

"Mungkin lagi kesal. Itu mewakili pribadi bukan DPR atau komisi enam. Tapi yang pasti, kami support industri itu," tandas politikus asal Lampung ini.(fat/jpnn)


Anggota Komisi VI DPR Dwie Aroem Hadiate menilai konflik antara masyarakat pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah dengan BUMN terkait pembangunan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News