Komnas HAM Dapat Temuan Mencengangkan soal Peretasan Ponsel Keluarga Brigadir J
jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam menyebutkan pihaknya memperoleh sejumlah informasi saat penyelidikan kasus baku tembak yang menewaskan ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J.
Salah satu yang diperoleh adalah peretasan ponsel yang dialami keluarga Brigadir J setelah kejadian.
“Ada soal pemblokiran. Ada soal peretasan yang itu berbeda problemnya. Terkait peretasan, kami dapatkan informasi yang cukup detail,” ujar Anam, Kamis (21/7).
Menurut dia, Komnas HAM sudah memperoleh informasi soal peretasan secara terperinci mengenai kapan, siapa, dan bagaimana kejadian itu terjadi.
“Termasuk apakah ada yang hilang atau tidak. Kami mendapat informasi yang cukup untuk itu,” katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya tersebut menegaskan peretasan ini berhubungan dengan kasus meninggalnya Brigadir J.
“Sepanjang yang kami dapat dengan background orang tua, pasti berhubungan dengan ini,” tuturnya.
Sebelumnya, insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir Yoshua terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Komnas HAM mendapat temuan adanya peretasan ponsel yang dialami keluarga Brigadir J setelah kejadian
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Banyak Kepala Daerah Tidak Netral Selama Pemilu 2024, Komnas HAM: Politik Uang
- Catatan Komnas HAM: Ratusan Tenaga Kesehatan Kehilangan Hak Pilih Pas Pemilu 2024
- Pantau Pemilu 2024, Komnas HAM Ungkap Persekongkolan 12 Kades di Sidoarjo
- Komnas HAM Minta Warga Gunakan Hak Pilih Pemilu Secara Kritis