Kondisi Pemko Madiun Sungguh Mencemaskan
’’Bayangkan kalau sampai lima tahun ke depan jumlah pegawai yang pensiun ada sebanyak seribu orang. Tentu akan membingungkan kami,’’ ujar Maidi.
Karena itu, pemkot saat ini mulai menyusun konsep pembangunan SDM untuk kebutuhan tahun 2018-2019. Konsep itu berupa pemberian beasiswa bagi lulusan SMA/SMK yang berprestasi agar mereka bisa melanjutkan kuliah.
Dengan demikian, saat para pegawai yang ahli di bidang teknik dan kesehatan pensiun selama lima tahun ke depan, pemkot tidak akan bingung mencari tenaga baru.
’’Jadi, kebutuhan pegawai lima tahun ke depan harus disiapkan mulai sekarang. Sehingga semua nanti sudah bisa ready,’’ tegas Maidi.
Maidi juga menekankan peningkatan keahlian bagi seluruh pegawai. Mereka dituntut mampu menguasai ilmu teknologi dan informasi.
Sebab, tak menutup kemungkinan sistem pelayanan publik bakal berbasis komputer. ‘’Semua pegawai tidak boleh buta informasi dan teknologi,’’ imbuhnya.
Selain menyusun strategi khusus, pemkot juga tidak pernah berhenti memberikan masukan pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Bahkan, pemkot setiap tahun juga menyiapkan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk biaya rekrutmen, namun selalu tidak terserap.
Jumlah pegawai di lingkup Pemkot Madiun, Jatim, kian menyusut drastis karena pensiun.
- 5 Berita Terpopuler: Jumlah Honorer Bertumpuk, 3 Janji Menteri Anas Ditunggu, Pengangkatan jadi PPPK 2024 Kapan?
- Banyak Banget yang Diharapkan dari PPPK, Jenis ASN Model Kontrak
- 3 Janji Menteri Anas yang Ditunggu Honorer & PPPK, Jangan Diulur
- Gaung RPP Manajemen ASN Senyap, Pengangkatan PPPK 2024 dari Honorer Tidak Pasti?
- Banyak PPPK Menerima SK, tetapi Jumlah Honorer Masih Bertumpuk
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas