Konflik Manusia dengan Satwa Liar Masih Berlanjut di Kerinci

Konflik Manusia dengan Satwa Liar Masih Berlanjut di Kerinci
Salah satu pondok yang dirusak beruang. Foto: Dedi/jambiekspres/jpg

jpnn.com, KERINCI - Konflik antara satwa liar dengan manusia masih terjadi di Kabupaten Kerinci, Jambi. Setelah sebelumnya beruang menghantui petani di Tanjung Pauh, kali ini warga dua desa di Kecamatan Bukit Kerman, diresahkan dengan kehadiran beruang yang masuk perkampungan warga.

Hal ini terjadi satu pekan terakhir ini, dimana warga Pulau Pandan dan Karang Pandan, Kecamatan Bukit Kerman melihat Beruang berkeliaran di pemukiman warga.

"Ya warga melihat ada seekor beruang yang berkeliaran di kebun dan pemukiman warga," kata salah seorang warga setempat, Andi.

Dikatakannya lagi, pertama kali warga melihat beruang terlihat di dusun Renah Lima Manis, Desa Pulau Pandan, pada Rabu (13/02).

"Sudah beberapa hari ini beruang tersebut sering berkeliaran dipemukiman warga," sebutnya.

Hal senada dikatakan Tini, bahwa ayahnya juga pernah dikejutkan dengan secara tiba-tiba beruang muncul di belakang rumahnya. Akibatnya, dia teroma selama Dua hari.

"Sampai-sampai ayah dak berani lagi ke kamar mandi belakang rumah," ungkapnya.

Masyarakat dua desa ini, lanjut Deka, meminta pihak Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), KPHP Kerinci dan BKSDA untuk turun menangkap dan mengusir beruang tersebut jauh dari pemukiman warga, karena warga takutnya nanti bisa memakan korban baik orang dewasa maupun anak-anak.

Konflik antara satwa liar dengan manusia masih terjadi di Kabupaten Kerinci, Jambi. Setelah sebelumnya beruang menghantui petani di Tanjung Pauh, kali ini warga dua desa di Kecamatan Bukit Kerman, diresahkan dengan kehadiran beruang yang masuk perkampunga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News