Konflik Nelayan Tradisional Vs Nelayan Trawl Kembali Memanas, Warga Blokir Jalinbar

Konflik Nelayan Tradisional Vs Nelayan Trawl Kembali Memanas, Warga Blokir Jalinbar
BLOKIR JALAN : Kondisi pemblokiran jalan Desa Lubuk Tanjung sebagai aksi protes atas pengejaran empat nelayan tradisional di Bengkulu Utara. Foto : shandy/rb

Yakni Ujang, Nur, Gunadi dan Maulana. Untungnya kapal nelayan bisa menepi mencari posisi laut yang dangkal dan tidak bisa dilintasi kapal besar nelayan Trawl. Bahkan keempat nelayan tersebut sampai berpisah dan malam itu terjadi berkali-kali pengejaran.

“Tentunya nelayan tradisional itu menghindar. Karena kondisi kapal kecil, jika sampai mendekati kapal trawl bisa terjungkal ke laut. Belum lagi nelayan dalam Kapal Trawl tentunya lebih dari lima orang,” terangnya.

Baca Juga: Nelayan Trawl dan Nelayan Tradisional Akhirnya Dimediasi Kapolda Bengkulu

Minggu (7/4) pagi , mereka khawatir lantaran baru Gunadi yang berhasil pulang ke Lubuk Tanjung. Sedangkan tiga nelayan lagi masih ada di laut. Sontak sebgaian nelayan menyusul ke laut dan sisanya meluapkan emosi dengan memblokir jalan.

“Tujuan kami memblokir jalan untuk meminta perhatian pemerintah Provinsi, tolong perhatikan kami nelayan kecil. Bagaimana nelayan bisa mendapat ikan jika kapal trawl sampai mencari ikan di jarak 3 mil dari bibir pantai kami,” terangnya. (qia)


Konflik nelayan tradisional dengan nelayan trawl di Bengkulu yang terjadi sejak Jumat (5/4) lalu hingga Minggu (7/4) ternyata masih berlanjut.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News