Kongres Sampah di Jateng jadi Contoh untuk Wilayah Lain
jpnn.com, KLATEN - Kongres Sampah II di Paseban Candi Plaosan, Desa Bugisan, Prambanan, Klaten, Jateng merekomendasikan hal penting untuk mengelola sampah di wilayah Jateng.
Ada lima rekomendasi pengelolaan sampah yang diikrarkan dari kongres itu.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu mengatakan rekomendasi dari Kongres Sampah di Klaten itu sangat bagus rumusannya karena sudah mulai terintegrasi dari hulu sampai hilir.
"Tadi sudah ada kesepakatan, ada ikrar bersama yang dibacakan," kata Peni saat penutupan Kongres Sampah di Desa Bugisan, Klaten, Minggu (26/6).
Ikrar bersama itu di antaranya bergotong-royong berkolaborasi mewujudkan desa mandiri sampah, ngelongi, nganggo, ngolah (telung -ng) yang komitmen pengelolaan sampah harus menjadi mata ajaran atau kurikulum sekolah di segala lapisan.
Ini dilakukan demi lingkungan lestari dan rakyat sejahtera.
Selanjutnya, penguatan kelembagaan yang didukung kebijakan, sumber daya ilmu pengetahuan yang inovatif dan ramah lingkungan juga memerlukan komitmen untuk koneksitas hubungan antarpihak/aktor penting pengelolaan sampah, dan komitmen pengelolaan sampah menjadi salah satu butir janji politik calon pemimpin.
"Apapun eksekutif, yudikatif, mereka punya program kerja di sektor lingkungan karena saat ini sudah sangat kita butuhkan," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat hadir dalam Kongres Sampah di Klaten mengapresiasi kegiatan itu.
- Kinerja Pemprov Jateng pada 2023 Mengalami Peningkatan
- Pemprov Jateng Kembali Galakkan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Pangan Menjelang Lebaran
- Ganjar Pilih Menjadi Penyeimbang, Tidak Mau Jadi Menteri Pemerintah Mendatang
- 67 Petugas Pemilu di Jateng Meninggal, Nana Sudjana Berharap Tidak Terulang pada Pilkada 2024
- Penjabat Gubernur Jateng Dorong Ekosistem Halal Melalui Penguatan UMKM
- Pemprov Jateng Targetkan Perbaikan Jalan Rusak Terdampak Banjir Selesai H-7 Lebaran