Konon Jokowi Tak Hanya Menjagokan Ganjar karena Ingin Punya Saham Lebih Besar

Konon Jokowi Tak Hanya Menjagokan Ganjar karena Ingin Punya Saham Lebih Besar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dok: Tim media Ganjar Pranowo.

Faktor kedua, Presiden Jokowi sedang berupaya all out dan berikhtiar untuk menyatukan Prabowo dan Ganjar sebagai satu paket pasangan capres-cawapres yang bersanding bukan bertanding guna memperbesar probabilitas kemenangan.

Meskipun upaya menyatukan pasangan Ganjar-Prabowo tampak kian sulit dan makin complicated, tetapi karena selisih kemenangan masih dalam range margin of error, Jokowi bisa saja meyakinkan Prabowo bahwa hanya satu pasangan yang akan menjadi presiden-wakil presiden.

"Oleh karena itu, jika ingin memenangkan pilpres dan mendapatkan kursi presiden dan wakil presiden, dua nama ini (Prabowo dan Ganjar) harus maju dalam satu paket. Terkait siapa yang akan menjadi capres atau cawapres tinggal dirundingkan saja," kata lulusan pascasarjana FISIP Universitas Indonesia itu.

Faktor ketiga, konteks pilpres satu putaran. Pangi menilai upaya ini terbilang sangat serius bagi Jokowi dan pendukungnya untuk memastikan dan memperbesar probabilitas kemenangan dalam pemilu nanti.

Menurut dia, bentangan empiris Pilkada Jakarta serta jam terbang Jokowi dua kali dalam memenangkan pilpres adalah sesuatu yang sangat berharga, dan Pilkada Jakarta 2017 adalah kekalahan yang menyakitkan bagi Jokowi dan pendukungnya yang awalnya meremehkan munculnya kuda hitam, Anies Baswedan.

"Jokowi ingin mengupayakan agar kesalahan di Pilkada Jakarta tidak terulang lagi dan pada saat yang sama ingin menunjukkan pengalaman suksesnya memenangkan dua kali pemilihan presiden," sebut pria kelahiran 20 Januari 1986 itu.

Faktor keempat; mengantisipasi Anies agar tidak masuk putaran kedua. Pangi menyebut jika langkah ketiga tidak bisa direalisasikan dan pilpres diikuti oleh tiga pasangan, maka dengan angka elektabilitas saat ini akan sulit untuk meraih perolehan suara 50 persen +1, maka Jokowi ingin memastikan putaran kedua hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar.

"Namun, jika Anies masuk putaran kedua, Jokowi ingin memastikan siapa pun yang akan berhadapan dengan Anies (Prabowo atau Ganjar) agenda politiknya harus terus 'dilanjutkan'," lanjut Pangi.

Presiden Jokowi dinilai tidak hanya menjagokan Ganjar Praowo karena ingin punya saham lebih besar dibanding PDIP dan Megawati di Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News