Kontribusi Manufaktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kian Menurun

Angka tersebut makin lama makin merosot dari porsi beberapa tahun silam yang bisa mencapai lebih dari 20 persen dari keseluruhan porsi penyaluran kredit perbankan.
”Bank itu merespons permintaan. Kalau permintaan dari manufaktur ada dan layak, maka diberi kredit. Tapi, industri ini mau investasi lihat layak atau tidak? Disambut atau tidak? Kalau tidak disambut, ya enggak jadi juga,’’ jelas Mirza.
Di tempat yang sama, Direktur Marketing PT Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, kinerja industri manufaktur menurun seiring dengan adanya tekanan dari kondisi ekonomi global beberapa tahun belakangan.
Kondisi itu mengakibatkan suplai dan demand juga mengalami perubahan.
Saat ini, lanjut dia, peran industri manufaktur kepada penyumbang ekonomi lebih banyak digantikan sektor jasa.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Mulyono Prawiro menambahkan, untuk meningkatkan sumbangan manufaktur kepada pertumbuhan ekonomi, diperlukan perbaikan kinerja dari pelaku industri.
Dalam hal meningkatkan produksi, pihaknya banyak melakukan rekayasa industri. Hal itu dapat membuat peningkatan konsumsi produk-produk manufaktur seperti besi, besi structure, dan pipa. (dee/c25/sof)
Kontribusi industri manufaktur kepada pertumbuhan ekonomi makin lama makin berkurang.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini