Kopi Kintamani Makin Mendunia, Kementan Berikan Fasilitasi Ini

Kopi Kintamani Makin Mendunia, Kementan Berikan Fasilitasi Ini
Peningkatan kopi Kintamani ke pasar dunia. Foto : Humas Kementan

Biji kopi merupakan kelompok medium risk atau komoditas risiko sedang, dengan target pemeriksaan bebas hama _Hypothenemus hampeii_.

Serangkaian tindakan karantina dilakukan guna memastikan produk memenuhi persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS Measure).

Dalam memberikan layanan karantina, Barantan telah menerapkan layanan ekspor cepat berupa sistem in line inspection yang dapat mempercepat waktu bongkar muat barang di tempat pengeluaran baik melalui bandar udara, pelabuhan dan lainnya.

"Melalui layanan ini memungkinkan pemeriksaan karantina dilakukan sebelum proses pengemasan, sehingga waktu bongkar muat di dapat dipersingkat sekaligus menjamin produk pertanian aman dan sehat tiba di negara tujuan,” tambah Jamil.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman untuk pacu ekspor, Karantina Pertanian Denpasar bekerjasama dengan instansi terkait di Bali genjot program Agro Gemilang.

Program yang digagas Barantan dan telah diluncurkan Mentan diawal tahun 2019 ini mulai menunjukkan hasilnya.

Kepala Karantina Pertanian Denpasar, I Putu Terunanegara menyampaikan kinerja eksportasi yang tercatat di wilayah kerjanya yakni peningkatan ragam komoditas sebanyak 43% hingga September 2019 dibanding periode sama tahun 2018.

Kini sebanyak 207 jenis produk pertanian Bali menjadi unggulan ekspor setelah tahun sebelumnya hanya 145 jenis.

Pelepasan ekspor biji kopi Kintamani dengan volume 25 ton senilai Rp 3 miliar ke Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News