Kopi Kintamani Makin Mendunia, Kementan Berikan Fasilitasi Ini

Kopi Kintamani Makin Mendunia, Kementan Berikan Fasilitasi Ini
Peningkatan kopi Kintamani ke pasar dunia. Foto : Humas Kementan

Indikator keberhasilan lain program ayo galakkan ekspor produk pertanian oleh generasi milenial bangsa ini adalah bertambahnya frekuensi pengiriman yang semula di tahun 2018 sebanyak 1.307 kali meningkat 27% menjadi 1.661 kali.

Hal ini juga seiring dengan peningkatan jumlah eksportir sebesar 30% yaitu 526 eksportir sedangkan pada tahun 2018 sejumlah 405 eksportir.

Fasilitasi layanan ekspor, layanan ekspor cepat, sinegisitas dengan pemangku kepentingan, perluasan akses pasar adalah rangkaian program Agro Gemilang di Denpasar.

Dan tidak ketinggalan adalah terus mengajak masyarakat dalam berbagai kegiatan khususnya ditujukan bagi generasi muda milenial untuk masuki bisnis ekspor komoditas pertanian, jangan ragu dan berani ekspor, imbuh Putu.

Pasar Ekspor dan Ragam Komoditas Baru

Pada kesempatan yang sama, Kementan melalui Karantina Pertanian Denpasar juga melepas ekspor dengan total 46,2 ton atau setara dengan Rp. 5,7 miliar.

Masing-masing adalah Kacang Mede sebanyak 20 ton senilai Rp. 2, 6 milyar ke Austria. Bawang Merah asal petani di Sumbawa sejumlah 1 ton senilai Rp. 15 juta yang dikirim perdana ke Jepang dan komoditas baru dan unik berupa tepung jangkrik sebanyak 100 kilogram dengan nilai Rp. 35 juta ke Inggris.

"Kawal terus akselerasi ekspor komoditas pertanian, permudah dan layani eksportir, agar tren ekspor komoditas pertanian kita terus meningkat setiap tahunnya. Ini pesan pak Mentan," pungkas Jamil. (adv/jpnn)

Pelepasan ekspor biji kopi Kintamani dengan volume 25 ton senilai Rp 3 miliar ke Korea Selatan dan Amerika Serikat.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News