Korban Diksar Mapala UII Alami Luka Lecet Sekujur Tubuh

Korban Diksar Mapala UII Alami Luka Lecet Sekujur Tubuh
Anggota Polres Karanganyar memberikan pengarahan kepada Mapala UII setelah kejadian dua mahasiswa meninggal, Jumat (20/1). Polres Karanganyar for Radar Solo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Direktur Utama RS JIH dr Mulyo Hartana, Sp.PD mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih merawat sepuluh mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) peserta pendidikan dasar (diksar) pecinta alam.

Tidak hanya melakukan perawatan, tim medis JIH juga melakukan serangkaian uji laboratorium terhadap para mahasiswa UII yang menjadi korban kekerasan saat diksar. Tujuannya mengetahui kondisi organ dalam para peserta diksar.

Uji laboratorium antaranya adalah pemeriksaan darah, urine, sampel feses, pemeriksaan radiologi, USG, CT-Scan, dan rontgen thorax. Hasil pemeriksaan menunjukkan mayoritas mahasiswa mengalami luka lecet luas di seluruh badan. Beberapa di antaranya mengalami nafsu makan turun, diare, infeksi saluran napas, merasa lemas, dan pandangan kabur.

Untuk peserta yang tidak rawat inap tetap diwajibkan kontrol jalan agar kondisi kesehatan benar-benar terpantau hingga masa pemulihan usai. Tim dokter JIH juga mewajibkan peserta diksar Mapala UII datang lagi dalam dua hingga tiga hari ke depan.

Dari hasil sementara, perawatan sudah menunjukkan progres positif. Dia menjelaskan, pasien-pasien ini sudah stabil.

”Kami melibatkan dokter-dokter ahli. Dari dokter spesialis penyakit dalam, bedah, kulit, orthopedi, mata, syaraf, dan dibantu beberapa spesialis penunjang klinik seperti radiologi, patologi klinik, dan dilengkapi dengan psikolog klinis,” ujarnya.

Mulyo tidak menampik masih ada keluhan dari beberapa pasien. Misalnya, infeksi sekunder pada luka lecet di tangan dan kaki, bengkak lutut, dan pandangan mata yang masih kabur.

Khusus untuk luka lecet, dokter spesialis kulit melakukan tindakan agar luka cepat kering. ”Kebanyakan luka lecet, tapi sudah mulai mengering. Untuk pandangan rabun sudah ditangani dokter spesialis mata,” jelasnya.

Direktur Utama RS JIH dr Mulyo Hartana, Sp.PD mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih merawat sepuluh mahasiswa Universitas Islam Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News