Korban Ungkap Modus Pembobol Tabungan Rp 300 Miliar di Australia

Jenny sedang sendirian di dapur menyiapkan masakan spageti ketika telepon rumahnya berdering. Itulah awal malapetaka yang menghantuinya selama dua tahun terakhir.
"Nomor telepon pribadi kami tidak terdaftar di buku telepon, jadi tidak banyak orang yang mengetahuinya," ujarnya kepada ABC News.
"Penelepon mengaku pegawai Commonwealth Bank Australia dan memberi tahu saya bahwa rekening kami tidak aman, kartu Visa kami melakukan transaksi yang mencurigakan," kata Jenny
Dia pun segera ke ruang kerja dan membuka internet bankingnya.
"Saya melihat ada lima transaksi dalam satu hari dan tiga di antaranya untuk bisnis di Shanghai," katanya.
Ia merasa bersyukur karena telah diberitahu oleh "pegawai bank" tersebut. Tapi apa yang terjadi selanjutnya justru sangat merugikan Jenny.
"Orang itu mengatakan ada seseorang yang berusaha meretas akun bank kami. Lalu katanya dia perlu memeriksa keamanan komputer saya, memintaku mengunduh program TeamViewer," katanya.
"Saya tadinya ragu, tapi TeamViewer ini telah saya pakai dalam pekerjaan selama ini, terutama jika memerlukan bantuan IT dari jarak jauh."
Seorang korban penipuan online membeberkan modus penipuan, yang berhasil menguras isi tabungannya di Commonwealth Bank of Australia sebesar hampir $300,000
- Dunia Hari Ini: El Nino Akan Menerjang Australia, Warga Diminta Bersiap
- Benda-benda Berusia Lebih dari Seribu Tahun Milik Umat Islam Ditemukan di Sydney
- Penipu Ini Menyamar sebagai Santriwati, Pekerja Tambang Jadi Korban, Pahit
- Dunia Hari Ini: Hampir Seribu Orang di Australia Ditangkap dalam Operasi Narkoba
- Tiga Artefak Australian National University Diketahui Sebagai Barang Curian Dari Italia
- Kasus Penipuan Masuk IPDN yang Menyeret Anggota DPRD Purwakarta Diusut Polisi