Korsel-AS Mulai Berlatih Perang

Korsel-AS Mulai Berlatih Perang
Kapal perang AS. Foto: Internet.
Tidak ingin lima pulau terluar Korsel itu kosong dan negerinya hancur, pemerintahan Presiden Lee Myung-bak pun memutar otak. Konon, mereka bakal merancang program insentif untuk mempertahankan eksistensi pulau-pulau terluar itu. Sampai kemarin, arus eksodus dari Yeonpyeong yang juga menjadi pangkalan militer Korsel, masih terus terjadi. Konon, di antara total penduduk sekitar 1.500 orang, hanya tersisa tidak lebih dari 20 orang di sana.

Otoritas Yeonpyeong memprediksi, kerugian akibat tembakan artileri Korut pekan lalu mencapai 5 triliun won atau sekitar Rp 38,9 triliun. Kemarin orang pertama GNP itu mengajukan anggaran perbaikan Yeonpyeong kepada pemerintah pusat. Dia berharap pemerintah bisa membangun kembali pulau yang porak-poranda diterjang artileri Korut tersebut. "Kita harus bisa mempertahankan eksistensi lima pulau terluar dengan cara apapun. Termasuk lewat paket insentif," tandas Kim pula.

Sementara itu, Tiongkok yang menentang latihan perang gabungan Korsel-AS, mereaksi simulasi militer itu dengan lebih lunak. Jika sebelumnya sempat mengancam Korsel dengan aksi militer, pemerintahan Presiden Hu Jintao justru mengusulkan dialog kemarin. Beberapa jam setelah latihan perang gabungan yang melibatkan kapal induk AS USS George Washington dan enam kapal perang Korsel itu dihelat, Beijing mengajak dua Korea dan tiga negara kuat rapat darurat.

Dalam pernyataan resmi, juru runding nuklir Wu Dawei menyerukan kepada Jepang, AS dan Rusia, untuk bergabung dengan Tiongkok dan Korsel serta Korut membahas ketegangan Semenanjung Korea. "Masyarakat internasional, terutama anggota dialog enam negara, sangat prihatin melihat ketegangan di wilayah ini. Karena itu, Tiongkok mengajak para juru runding (enam negara) untuk berdialog di Beijing pada awal Desember," urai Dawei seperti dikutip Associated Press.

YEONPYEONG - Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) mengabaikan peringatan Korea Utara (Korut) tentang latihan perang. Kemarin (28/11),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News