Kosakata Tetap

Oleh Dahlan Iskan

Kosakata Tetap
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Perundingannya sendiri terbagi dua. Soal mobil dan hasil pertanian di satu kamar. Soal perubahan hukum, pencurian teknologi dan hak cipta di kamar yang lain.

Ini kelanjutan dari perundingan tahap pertama di Beijing. Saya tidak bisa membayangkan betapa alotnya perundingan itu.

Amerika lebih banyak mengajukan tuntutan. Dengan tinju-tinju Mike Tyson-nya.

Tiongkok harus pawai dalam berkelit. Dengan gaya Kungfu Panda-nya.

Saya yakin Liu He menjadi lupa: kalau minggu depan sudah Imlek. Mungkin ia juga tidak sempat berpikir lagi: apakah bisa bertahun baru di tengah keluarganya.

Di Beijing sendiri seluruh tokoh Partai Komunis baru saja berkumpul. Dari seluruh daerah.

Yang dibicarakan adalah kesiapan seluruh negeri. Untuk menghadapi keadaan yang terburuk. Misalnya: perang dagang berlanjut. Boikot terhadap teknologi komunikasi Tiongkok meluas di negara barat. Perang Taiwan. Dan atau ekonomi melemah.

Bersamaan dengan pertemuan besar itu dua kapal perang Amerika kembali masuk Selat Taiwan. Disambut dengan percobaan senjata baru Tiongkok. Yang bisa menjangkau jarak jauh.

Dulu pasar handphone dikuasai iPhone dan Samsung. Kini Huawei sudah nomor satu. Pangsa pasarnya 20 persen. Oppo dan Vivo masing-masing 18 dan 16 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News