Kota Tua Menjadi Pilihan Belajar, Diikuti Setiap Anak Setiap Sore

Kota Tua Menjadi Pilihan Belajar, Diikuti Setiap Anak Setiap Sore
Kota Tua Menjadi Pilihan Belajar, Diikuti Setiap Anak Setiap Sore

jpnn.com - Berakhir pekan dengan keluarga di kawasan wisata Kota Tua tentu mengasyikan. Namun, tidak demikian bagi mereka, anak-anak jalanan yang kurang beruntung.

Hiruk pikuk keramaian Taman Fatahillah justru menjadi ladang pengisi pendaringan hidup mereka sehari-hari. Selebihnya, dihabiskan dengan bermain. Lalu, bagaimana dengan belajar?

Langit di balik gedung Stadhuis (Museum Fatahillah) sedikit menguning kemerahan. Tanda hari mulai senja. Seantero taman kala itu ramai seperti biasanya.

Di antara kawan kecil berkaos merah, Nalendra duduk bersila beralas terpal biru. Di hadapannya meja lipat kecil sebagai alas untuk menulis. Bocah 7 tahun itu mengerutkan dahi. Kebingungan mengisi jawaban penjumlahan di buku tulisnya yang mulai lecak.

Berulangkali hasil guratan pinsilnya digosok karet penghapus. “Masih salah itu, bukan 3 tapi 5, kan tandanya tambah,” kata Nengsih (35) menemani putranya belajar bersama di depan Gedung Pos Indonesia, Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta Barat.

Nengsih senang bisa memberikan anak-anaknya pendidikan. Meski bukan di sekolah reguler. Tak hanya Nalendra, Galih yang berusia 6 tahun dan Bagus, 3 tahun juga diikutsertakan. Belajar bersama ratusan teman lainnya.

“Malah bukan saya yang mau, si kecil yang suka ngajak aja, 'Mak belajar yuk di taman,” ujar istri pengemudi truk itu menirukan ajakan si bungsu.

Nengsih sejak 15 tahun tinggal berpindah tempat di Jakarta. Belakangan ini tinggal di pinggir kali, di samping Kalog, belakang Jalan Kunir, Kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat. “Kebetulan, anak-anak belum sekolah, tapi senang bisa belajar, biar pinter katanya mau jadi sopir yang bisa terbang (pilot),” ucap perempuan asal Tegal, Jawa Tengah itu.

Berakhir pekan dengan keluarga di kawasan wisata Kota Tua tentu mengasyikan. Namun, tidak demikian bagi mereka, anak-anak jalanan yang kurang beruntung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News