KPK Bidik Kasus Korupsi di 2 Anak Usaha Telkom
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan sedang mengusut dua kasus dugaan rasuah pada anak usaha Telkom Group. Salah satunya terjadi di PT Sigma Cipta Caraka (SCC).
“Memang kami belum menyampaikan, ya, kepada teman-teman terkait dengan proses penyidikan khusus untuk anak usaha Telkom yang lain,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (7/2).
Ali enggan memerinci perusahaan anak usaha Telkom Group satu lagi yang dimaksud. Namun, kata Ali, kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan. Penyidik kini tengah mencari bukti.
“Untuk nanti dugaan korupsi lainnya, termasuk kegiatan yang sedang kita kumpulkan belum bisa disampaikan,” ujar Ali.
Ali menyebut pihaknya sudah menggeledah sejumlah lokasi untuk mendalami dugaan korupsi di anak usaha Telkom Group selain PT Sigma Cipta Caraka. Namun, hasilnya belum bisa diumumkan ke publik untuk menjaga kerahasiaan proses penyidikannya.
“Jadi, sabar dulu, ya, nanti setelah proses-proses selesai kami nanti akan update kembali selain yang kemarin kami umumkan. Jadi, ada dua,” ucap Ali.
KPK menyebut kasus kedua di anak usaha Telkom Group ini bukan kategori suap, maupun gratifikasi. Informasi lengkapnya segera dibeberkan jika penyidik merasa pencarian bahan dinyatakan cukup.
“Iya, pada poinnya adalah dugaan korupsi di sana, kemudian diturunkan jadi dua,” ujar Ali. (tan/jpnn)
KPK sudah menggeledah sejumlah lokasi untuk mendalami dugaan korupsi di anak usaha Telkom Group.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan