KPK Curigai Calo Suap Emirsyah Gelembungkan Harga Mesin
jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga pengusaha Soetikno Soerdarjo telah menggelembungkan harga mesin pesawat Rolls Royce yang dibeli PT Garuda Indonesia.
Soetikno yang merupakan Beneficial Owner Connaught International Pte.Ltd juga menjadi perantara suap dari Rolls Royce ke Emirsyah Satar semasa masih menjadi direktur utama maskapai pelat merah itu. Motif suap agar Emirsyah memilih mesin buatan Rolls Royce untuk pesawat Garuda yang dibuat di Airbus.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, posisi Soetikno menambah biaya yang dikeluarkan Garuda. Sebab, penggunaan makelar tentu menambah biaya.
"Indikasinya SS (Soetikno Soedarjo) diduga sebagai pihak perantara di sana. Keberadaan perantara akan menambah biaya dari sebuah proses pengadaan," kata Febri di KPK, Jakarta, Rabu (25/1).
Meski demikian Febri masih enggan membeberkan harga mesin pesawat yang dibeli Garuda dari Rolls Royce ataupun nilai yang digelembungkan Soetikno. Menurut dia, saat ini penyidik masih mendalami dugaan suap dari Soetikno kepada Emirsyah.
"Untuk kasus suap kita fokus pada aliran dana, sumbernya dari mana," kata dia.
Sebelumnya KPK telah menjerat Emirsyah sebagai tersangka penerima suap dari Rolls Royce. KPK menduga Emirsyah menerima suap senilai puluhan miliar terkait pengadaan mesin Rolls Royce untuk pesawat milik Garuda Indonesia buatan Airbus.(put/jpg)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga pengusaha Soetikno Soerdarjo telah menggelembungkan harga mesin pesawat Rolls Royce yang dibeli PT Garuda
Redaktur & Reporter : Antoni
- 5 Berita Terpopuler: Peringatan Keras Keluar, Honorer Asli Bakal Tersingkir pada PPPK 2024, Penjelasannya Begini
- KPK Perlu Dalami Peran Samsudin Abdul Kadir di Kasus Jual Beli Jabatan Pemprov Malut
- KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini
- KPK Minta Imigrasi Mencegah mantan Petinggi Gerindra Ini
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok