KPK Jangan Lupa Selesaikan Kasus Korupsi Besar

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi mulai menjalankan gebrakan di awal 2019. Lembaga antirasuah itu memborgol tersangka korupsi yang akan menjalani pemeriksaan.
Selain borgol, tersangka juga masih mengenakan rompi oranye. Kebijakan KPK itu mendapat dukungan dari aktivis antikorupsi.
"Saya memberikan dukungan sepenuh cinta kepada KPK," kata Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman menjawab JPNN, Rabu (2/1).
Hanya saja kritik juga diberikan kepada KPK. Sebab, kebijakan memborgol itu belum dianggap cukup. Pasalnya, masih banyak pekerjaan rumah KPK yang belum tuntas.
Terutama dalam menangani kasus besar. Antara lain kasus megakorupsi Bank Century, maupun Bantuan Likuiditas Bank Indonesia.
"Namun itu belum cukup karena KPK nyatanya sampai sekarang belum tuntaskan Century dan BLBI," ungkapnya.
Jadi, Boyamin berujar, borgol tidak boleh dijadikan kamuflase untuk menutupi kegagalan KPK dalam menuntaskan megaskandal Century dan BLBI.
Seperti diketahui, salah satu tahanan KPK yang menjadi tersangka korupsi dana pendidikan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Tubagus Cepy Setiadhy masuk ke gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan dengan tangan diborgol, Rabu (2/1).
Masih banyak pekerjaan rumah KPK yang belum tuntas salah satunya megakorupsi Bank Century
- KPK Ingatkan Guru & Dosen: Gratifikasi Bukan Rezeki
- KPK Periksa Mantan Direktur LPEI Terkait Kasus Korupsi Fasilitas Kredit
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono
- Usut Korupsi Tol Trans-Sumatera, KPK Periksa Petinggi PT Indonesia Infrastructure Finance