KPK Jerat Bupati Rita dengan 2 Kasus Sekaligus
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari sebagai tersangka dua kasus suap. Bupati asal Golkar itu diduga menerima suap melalui orang kepercayaannya bernama Khairudin yang juga Komisaris PT Media Bangun Bersama (MBB).
Pihak yang disangka sebagai pemberi suap adalah Direktur Utama PT Sawit Golden Prima (SGP) Hari Susanto Gun. "KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan, dan ditetapkan tiga orang sebagai tersangka," ucap Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/9).
Pensiunan jenderal polisi ini menjelaskan, Hari Susanto memberikan uang sebesar Rp 6 miliar kepada Rita demi memuluskan perizinan untuk PT SGP guna mengembangkan inti plasma perkebunan kelapa sawit di Desa Kupang Baru, Kecamatan Muara Kaman. ”Uang diduga diterima sekitar bulan Juli dan Agustus tahun 2010, dan diindikasikan ditujukan untuk memuluskan proses perizinan lokasi terhadap PT SGP," sambung Basaria.
Sedangkan satu kasus lagi adalah suap sebesar USD 775 ribu. Suap itu juga untuk Khairuddin. “Terkait sejumlah proyek di Kutai Kartanegara selama jabatan tersangka," kata Basaria.
Karena itu, KPK menjerat Rita dan Khairuddin sebagai penerima suap. Jeratnya adalah Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasna Tindak Pidan Korupsi (Tipikor) sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.
Adapun HSG disangka sebagai pemberi suap. Jeratnya adalah Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 11 UU Pemberantasan Tipikor. (elf/JPC)
KPK menduga Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari menerima suap terkait perizinan untuk inti plasma perkebunan kelapa sawit dan proyek-proyek lainnya.
Redaktur & Reporter : Antoni
- KPK Perlu Dalami Peran Samsudin Abdul Kadir di Kasus Jual Beli Jabatan Pemprov Malut
- KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini
- KPK Minta Imigrasi Mencegah mantan Petinggi Gerindra Ini
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya