KPK Panggil 5 Saksi untuk Korupsi Alkes Banten
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan di lingkungan pemerintah Provinsi Banten tahun anggaran 2011 sampai 2013. Untuk itu, hari ini KPK memanggil lima saksi dalam kasus yang menjerat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan adiknya, TB Chaeri Wardana alias Wawan sebagai tersangka itu.
Salah satu saksi yang dipanggil adalah Direktur Utama PT Karsa Mandiri Alkesindo Lasino. Ia diperiksa sebagai saksi untuk Wawan.
"Yang bersangkutan (Lasino) diperiksa sebagai saksi untuk TCW (Tubagus Chaeri Wardana)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha ketika dikonfirmasi, Kamis (3/4).
Selain Lasino, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Merry Oktarina dari PT Indofarma Global Medika. "Ia juga diperiksa sebagai saksi untuk TCW," ujar Priharsa.
Sedangkan untuk keterlibatan Atut dalam kasus itu, KPK juga memeriksa tiga saksi lainnya. Yakni Irian Purwanto dari PT Midtek, Donnianus Robby selaku Marketing PT Matesu Abdi, serta Vengky dari PT Mega Pratama Medicalindo.
Seperti diberitakan, Atut dan Wawan merupakan tersangka dugaan korupsi terkait pengadaan sarana dan prasarana alkes di lingkungan Pemprov Banten tahun anggaran 2011-2013. Atut dan Wawan diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Nilai kontrak proyek pengadaan alkes di Dinkes Provinsi Banten tahun 2012 sebesar Rp 9,3 miliar. (gil/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana alat kesehatan di lingkungan pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Jalin Komunikasi dengan Perusahaan Penerima Fasilitas di 3 Wilayah Ini
- Pemprov Jateng Terima 55 Ribu Usulan Program dalam Musrenbang 2024
- Tutup MTQ ke-30 Tingkat Provinsi, Penjabat Gubernur Jateng Tergetkan Raih Lima Besar di Tingkat Nasional
- Ahmad Sahroni Dukung Pembangunan Lapas di Babel Guna Mengatasi Over Kapasitas
- HBP ke-60, Ini Terobosan yang Diinginkan Menkumham
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan