Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit

Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Jauh ke Bukit
Warga mengalami krisis air bersih. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, NGAWI - Warga pingiran hutan jati di perbatasan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blora Jawa Tengah sedang krisis air bersih.

Sumur banyak mengering, warga hanya bisa mengandalkan mata air di kaki perbukitan untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Peristiwa tersebut terjadi Desa Papungan Kecamatan Pitu Kabupaten Ngawi, saat kemarau mulai memasuki puncaknya. Setiap sore, warga desa beramai-ramai mencari air bersih.

Dengan membawa berbagai jenis wadah air, mereka menuju sendang di kaki perbukitan. 

Dasmi, warga Desa Papungan, mengatakan sejak satu bulan terakhir, mata air tua menjadi tumpuan warga mendapatkan air bersih.

"Setiap hari harus rela bolak balik untuk mengisi persediaan air bersih dalam rumah," jelas Dasmi.

Ironisnya kapasitas mata air tersebut terbatas, jika airnya diambil terus menerus juga bisa mengering.

Kondisi tersebut sering terjadi saat September dan membuat warga rela mengantre lama atau mencari air bersih ke lokasi lebih jauh.

Musim kemarau mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersih terutama pada September.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News