Krisis, Harga Baja Tetap Naik

Krisis, Harga Baja Tetap Naik
Krisis, Harga Baja Tetap Naik
JAKARTA - Ekonomi dunia yang tengah lesu akibat dampak krisis finansial di Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan tak memengaruhi harga baja dunia. Bahkan, tahun depan, harga baja dunia diramal merangkak naik antara 5-8 persen setelah tahun baru China pada Februari 2012.

"Gambaran harga baja fluktuatif. Naik tahun depan tergantung eksternal. Biasanya setelah Chinese New Year naik, di akhir Januari atau awal Februari," kata Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Irvan K Hakin di Jakarta, Kamis (8/12).

Tren harga baja dunia mengacu ke tiga kutub, yakni permintaan Eropa, Amerika, dan Tiongkok. Saat permintaan naik, maka harga akan terkatrol. "Saat ini harga baja sudah berada pada posisi terendah," ungkapnya.

Dan saat ini, Tiongkok tercatat sebagai produsen baja terbesar dunia yang mencapai 1,3 miliar ton per tahun atau sekitar 50 persen dari produksi baja dunia. Sementara itu KRAS sendiri tahun depan menargetkan volume penjualannya naik sebesar 15 persen menyusul peningkatan kapasitas produksi perseroan.

JAKARTA - Ekonomi dunia yang tengah lesu akibat dampak krisis finansial di Eropa dan Amerika Serikat diperkirakan tak memengaruhi harga baja dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News