Krisis Rohingya: Australia Diminta Lebih Tegas Terhadap Myanmar

Krisis Rohingya: Australia Diminta Lebih Tegas Terhadap Myanmar
Krisis Rohingya: Australia Diminta Lebih Tegas Terhadap Myanmar

Menurut kelompok Amnesty International, gambar satelit menunjukkan, hingga 80 tempat telah terbakar di negara bagian Rakhine sejak 25 Agustus, dan mereka menduga seluruh desa telah dihancurkan hingga rata dengan tanah.

Kondisi mengerikan ini jauh dari kata selesai bagi mereka yang telah melarikan diri ke negara tetangga, Bangladesh, mengingat negara miskin tersebut kurang siap untuk merawat jumlah pengungsi yang masuk.

Pemerintah Australia telah berkomitmen menyediakan hingga $ 5 juta (atau setara Rp 50 miliar) untuk menanggapi krisis tersebut. Bantuan itu disebut akan membantu menyediakan makanan pokok bagi pengungsi.

Krisis Rohingya: Australia Diminta Lebih Tegas Terhadap Myanmar
Lebih dari 380.000 warga Rohingya telah melintasi perbatasan Myanmar-Bangladesh sejak bulan Agustus.

ABC News: James Carmody

Presiden Amnesty International wilayah Australia Barat, Leonie Alexander, mengatakan bahwa Pemerintah Australia bisa berbuat lebih banyak.

"Khususnya, kami ingin segera meningkatkan penerimaan pengungsi ke Australia," ujarnya.

"Kami menyambut baik $ 5 juta (atau setara Rp 50 miliar) yang baru-baru ini dijanjikan Julie Bishop (Menlu Australia), tapi yang sebenarnya kami minta adalah agar Pemerintah memberikan tekanan lebih besar kepada militer Myanmar dan Pemerintah Myanmar," kata Alexander.

Partai Hijau desak penerimaan pengungi Myanmar

Partai Hijau Australia telah mengumumkan desakan kepada Pemerintah Australia untuk memberi tekanan lebih besar pada pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News